Welcome Guest. Sign in or Signup

0 Answers

Adhe Nuansa Wibisono, Lulusan Doktor Pertama Akademi Kepolisian Turki Asal Indonesia

Asked by: 17 views Uncategorized

Jakarta – Adhe Nuansa Wibisono merupakan lulusan doktor asal Indonesia pertama di Akademi Kepolisian Turki, yang mempertahankan disertasinya di depan dewan juri di gedung utama Turkish National Police Academy, Ankara.

Ia resmi lulus pada 23 November 2023 dan mendapat gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Studi Keamanan Internasional sesuai dengan ijazah yang dikeluarkan per 2 Februari 2024.

Disertasinya yang berjudul The Effectiveness of ASEAN’s Role and Impact in Regional Security: The Case Study of South China Sea Dispute, dengan komite sidang disertasi yang terdiri dari ahli-ahli di bidang Hubungan Internasional, Studi Keamanan dan Politik Luar Negeri sesuai keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Selasa (26/03/2024).

Berikut nama-nama para juri dalam sidang disertasinya: Prof. Dr. Şule Toktaş, dan Assoc. Prof. Dr. Hasan Sencer Peker dari Turkish National Police Academy, Prof. Dr. Oktay Tanrısever dari Middle East Technical University dan Assoc. Prof. Dr. Sezgin Mercan dari Baskent University.

Wibisono dibimbing oleh Prof. Bayram Ali Soner yang merupakan seorang mahjong slot Professor berpengalaman dan memiliki reputasi internasional dalam bidang resolusi konflik, Isu Minoritas, dan Hubungan Internasional.

Adhe Nuansa Wibisono menyelesaikan pendidikan doktoral ini dengan dukungan penuh beasiswa Turkiye Burslari yang didukung oleh Badan Kepresidenan Diaspora Turki dan Komunitas Terkait (YTB).

Menurut dewan juri, disertasi ini merupakan karya akademik berkualitas baik yang memberikan penjelasan mengenai peranan kelembagaan ASEAN dalam mengelola potensi konflik di Laut China Selatan.

Berbagai upaya keterlibatan dilakukan ASEAN untuk memaksimalkan dialog dan kerjasama dengan China, kemudian juga upaya mempertahankan Sentralitas ASEAN berhasil membawa kedamaian dan ketertiban di Laut China Selatan.

ASEAN berhasil mencegah potensi konflik terbuka di kawasan maritim tersebut dan selalu membuka jalur komunikasi dan diplomasi terhadap China.

Wibisono adalah anak terakhir dari tiga bersaudara dari pasangan Ahmad Effendi dan Almarhumah Fauziati Affriatie. Berkat dukungan dan motivasi penuh dari kedua orangtuanya terus mendorong Wibisono untuk menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada 2011.

Kemudian melanjutkan S2 Kajian Terorisme dan Keamanan Internasional Universitas Indonesia pada 2015, hingga saat ini meraih gelar doktor S3 di salah satu kampus ternama Turki yaitu Turkish National Police Academy.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses kelulusan ini. Saya dedikasikan pencapaian Doktor ini terutama kepada Almarhumah Ibu saya yang telah banyak berkorban selama masa pendidikan saya di Turki,” kata Wibisono.

Ia berharap Indonesia akan menjadi negara besar di kawasan dan global ke depannya, terutama dengan peningkatan daya saing ekonomi dan pembangunan industri pertahanan nasional. Ia yakin jika Indonesia fokus membangun industri pertahanan maka pengaruh Indonesia sebagai aktor utama di ASEAN semakin menguat.

“Indonesia mampu menjadi peacemaker antara kekuatan besar AS dan China yang bersaing di kawasan Asia Pasifik,” jelasnya.

Selama menjadi mahasiswa di Turki, berbagai prestasi aktivitas organisasi lintas negara telah dicapainya, antara lain Wibisono pernah menjadi President of SAYO (South Asian Youth Organization) Turkey.

Lalu Ketua DPLN AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Turki, Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Ketua Majelis Pertimbangan KAMMI Turki, Dewan Pakar PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Turki dan terakhir terpilih sebagai Koordinator TKN Fanta Diaspora Turki.

Answer Question