Dampak Komunikasi Antarpribadi Saat Jaga Kesehatan Psikis Anak Remaja
Asked by: comerif362 5 views Uncategorized
Dampak Komunikasi Antarpribadi Saat Jaga Kesehatan Psikis Anak Remaja
Dampak Komunikasi Antarpribadi Saat Jaga Kesehatan Psikis Anak Remaja Kata psikis cukup familier dalam telinga kita, tetapi tetap banyak dari kita yang masih belum pahami apakah arti psikis yang sebenarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Psikis adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan batin dan karakter manusia, bukan memiliki sifat tubuh atau tenaga dan tidak cuma pembangunan fisik yang jadi perhatian, tetapi pembangunan batin dan karakter. Psikis jadikan setiap pribadi terlihat memiliki kesejahteraan dan ketenangan pada diri, hingga sanggup menangani penekanan hidup dengan normal pada kondisi apapun itu. Dalam kata lain, psikis jadi dampak besar dalam perlakuan seorang.
Psikis yang sehat bisa menunjukan seorang pada keadaan sempurna, apalagi dilapisan remaja yang banyak aktivitas dalam kesehariannya. Tetapi pada realitanya, kesehatan psikis kerap kali diacuhkan oleh kelompok remaja atau dewasa muda, karena mereka memandang jika ketakstabilan psikis yang mereka rasa saat ini adalah suatu hal yang lupasti dan mrah dirasa juga oleh remaja lainnya. Walau sebenarnya, sebetulnya mereka lagi ada pada kondisi psikis yang kurang sehat atau yang sering dikatakan sebagai psikis breakdown. Banyak remaja yang kelihatan baik saja dan tidak mempedulikan persoalan ini karena mereka pandai saat sembunyikan persoalan moralnya itu.
Di Indonesia, angka masalah psikis pada umur remaja berdasar hasil RISKESDA 2018 menujukan jika 6,1% yang alami stres. Selanjutnya, sepanjang covid-19 angka kasus masalah psikis dan stres bertambah jadi 6,5%. Merilis dari situs resmi Environmental Geography Student Associantion UGM, menurut suciodologist 4,2% pelajar di Indonesia sebelumnya pernah berpikiran untuk lakukan bunuh diri karena stres. Tubuh Kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) memprediksikan, stres bisa menjadi penyakit dengan angka kasusĀ https://banyuwangispesial.com/ paling tinggi ke-2 , sesudah penyakit jantung. Ini tidak dapat disangkal kembali, sesudah menyaksikan jumlahnya remaja yang akhiri hidupnya dengan bunuh diri karena psikis yang kurang sehat. Umur remaja tidak bisa disebutkan sebagai anak kecil kembali, yang semua sesuatunya harus dipantau oleh orang lebih tua, mereka harus dapat memantau dan jaga dirinya dimulai dari raga dan jiwa. Tetapi, banyak dari mereka yang lupa pada dirinya.
Karena banyak remaja yang sebelumnya tidak pernah bercerita permasalahan hidupnya tetapi secara mendadak dia bunuh diri, hal tersebut karena kesehatan moralnya yang terusik. Seorang yang memiliki psikis sehat, jangan mengadili seseorang khususnya untuk mereka yang alami masalah psikis atau stres. Sama-sama remaja kita perlu pahami bagaimana kondisi seseorang bahkan juga kita perlu menyempatkan diri untuk orang yang lain memerlukan kita, karena kita tidak paham berapa berat permasalahan hidup yang mereka rasakan. Sebagai komunikator yang bagus, kita bukan hanya diwajibkan jadi pembicara yang andal tetapi diwajibkan jadi pendengar yang bagus. Semuanya orang dapat bicara di muka umum, tetapi belum pasti semuanya orang menjadi pendengar yang bagus untuk seseorang.