INVESTASI JANGKA PANJANG, PERAN MAHASISWA DI DUNIA PENDIDIKAN
Asked by: comerif362 2 views Uncategorized
INVESTASI JANGKA PANJANG, PERAN MAHASISWA DI DUNIA PENDIDIKAN
Hari Pendidikan Nasional di Indonesia dirayakan setiap tanggal 2 Mei untuk mengingati lahirnya Ki Bantai Dewantara, seorang figur pendidikan Indonesia yang sangat disegani. Ki Bantai Dewantara dikenali sebagai pendiri pendidikan nasional di Indonesia dan perjuangkan hak pendidikan untuk semua masyarakat Indonesia, lepas dari status sosial dan ekonomi mereka.
Pendidikan adalah salah satunya faktor kunci untuk perkembangan dan pembangunan sesuatu negara. Lewat pendidikan, seorang bisa tingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya, dan buka peluang untuk mendapat tugas yang lebih bagus dan memiliki pendapatan lebih tinggi.
Di Indonesia, walaupun banyak peralihan dan pembaruan dalam mekanisme pendidikan, tetap ada beberapa permasalahan yang penting ditangani, seperti ketimpangan dalam akses pendidikan, kualitas pendidikan yang tidak rata, dan minimnya ketrampilan yang berkaitan dengan pasar kerja. Berikut sejumlah data ketimpangan pendidikan di Indonesia:
1. Akses Pendidikan.
Angka keterlibatan kasar (APK) pendidikan anak umur 7-18 tahun di daerah perkotaan sebesar 99,12%, dan di perdesaan cuma sejumlah 88,17%. (Sumber: Tubuh Pusat Statistik, 2020)
Tingkat terbuka huruf warga Indonesia tetap termasuk rendah, yakni sekitaran 95,6% pada umur 15 tahun ke atas. (Sumber: UNESCO, 2020)
2. Kualitas Pendidikan.
Rerata nilai ujian nasional (UN) untuk mata pelajaran Matematika pada tingkat SMA di tahun 2019 ialah 5,60, sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris cuma 6,14. (Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
Rasio siswa-guru di Indonesia rerata ialah 16:1, tetapi di sejumlah wilayah tetap ada rasio yang tidak rata, bahkan juga dapat capai 40:1 di wilayah terasing. (Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
3. Ketimpangan Berdasar Tingkat Penghasilan.
Beberapa anak dari keluarga berpendapatan rendah memiliki peluang lebih kecil untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas, karena banyak dari mereka mau tak mau putus sekolah atau cuma dapat bersekolah di beberapa sekolah yang kurang mencukupi. (Sumber: UNICEF, 2020)
Cuma sekitaran 9% anak dari keluarga miskin di Indonesia yang sukses meneruskan pendidikan ke tingkatan perguruan tinggi. (Sumber: World Bank, 2019)
Data ini memperlihatkan jika tetap ada ketimpangan dalam akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Karena itu, dibutuhkan beberapa upaya lebih besar dan terpaduĀ nurulamalpalembang.net dari pemerintahan, warga, dan semua penopang kebutuhan yang lain untuk tingkatkan kualitas dan akses pendidikan di Indonesia, hingga ketimpangan itu bisa diperkecil dan diwujudkan warga Indonesia lebih maju dan memiliki daya saing.
Disamping itu, sebagai pribadi, kita bisa berperan saat tingkatkan pendidikan di Indonesia dengan jadi pengajar yang berdedikasi, memberikan dukungan beberapa program pendidikan yang terdapat, dan menolong seseorang untuk mendapat akses pendidikan yang lebih bagus.