Jemaah Haji Mulai Dengan Dipulangkan Dan Barang-Barang Yang tak Boleh Dibawa masuk Pesawat
Asked by: cipung 1 views Uncategorized
Fase kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci ke Indonesia telah dimulai. Tercatat, ada 20 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah 7.973 jemaah haji yang dipulangkan ke Tanah Air pada hari pertama pemulangan, Sabtu (22/6/2024).
Jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) menjadi yang pertama dipulangkan ke Tanah Air. Pesawat bonus new member 100 jemaah haji kloter SUB 01 ini take off melalui Airport King Abdul Azis (KIA), Jeddah menuju Indonesia pada Sabtu pukul 03.15 dini hari Waktu Arab Saudi (WAS).
Direktur Bina Haji pada Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengingatkan terhadap para jemaah haji Indonesia, untuk tak membawa barang bawaan yang dilarang dalam penerbangan.
Merujuk pada GAC Airport Authority KSA, air Zamzam ukuran apa saja dan kemasan apa saja dilarang dimasukkan ke dalam barang bawaan penumpang, baik di ransel jinjing atau koper bagasi.
“Akan ada pemeriksaan koper bagasi dan ransel kabin. Pastikan jemaah tak ada air Zamzam masuk ke dalam ransel kabin maupun koper bagasi,” kata Arsad ketika melepas kepulangan jemaah haji Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC-02) di hotel di Makkah menuju Airport Madinah, Jumat, 21 Juni 2024 kemarin.
Dia menentukan, setiap jemaah haji akan menerima satu botol air zamzam kuruan 5 liter yang dibagikan sesampainya di asrama haji Indonesia.
“Sekiranya ternyata membawa Zamzam, koper akan dibongkar dan ditahan, dikirim tak beriringan dengan kloter,” imbuh Arsad.
“Barang terlarang seperti pisau, gunting atau lainnya yang masuk kelompok barang terlarang bantu dicek betul. Jangan hingga nanti tepat berkeinginan masuk dibuka kemudian terkendala untuk masuk (pesawat),” sebutnya lagi.
Siapkan Dokumen Penerbangan
Arsad juga berpesan supaya setiap jemaah menentukan semua dokumen yang seharusnya dibawa, tak ada yang ketinggalan. Semisal, paspor dan boarding pass.
“Sekiranya hingga tercecer, segera komunikasikan dengan perangkat kloter. Biar perangkat kloter atau pembimbing ibadah menyampaikan ke petugas yang ada di Madinah atau di bandara,” pesan Arsad.
Sekiranya ada jemaah yang paspornya sirna, maka Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memproses penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Termasuk apabila ada boarding pass jemaah yang sirna, supaya bisa segera dilaporkan untuk bisa diganti dengan dokumen yang baru.
“Jadi kita prinsipnya sih memberikan kemudahan buat para jemaah haji. Karena, kita juga tahu mereka telah amat tunduk terhadap undang-undang dan undang-undang yang ada. Mereka juga disiplin dalam pengerjaan ibadah hajinya,” sebut Arsad.